CONTOH PROPOSAL STUDY KELAYAKAN BISNIS PROPOSAL BISNIS “KEDAI KOPI SURUPUT”


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Usaha ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya perekonomian di daerah Kabupaten Lamongan. Hal itu dapat dilihat dengan perkembangan pusat bisnis dan perkantoran di pusat kota Lamongan. Hal itu membuat peluang bisnis Kedai Kopi Suruput terbuka lebar seiring dengan taraf hidup masyarakat di Kabupaten Lamongan. Berkembanganya gaya hidup dan kebiasaan orang untuk ngobrol-ngobrol dan berkumpul sambil minum kopi mendorong terciptanya usaha ini. Banyaknya pekerja dan anak muda di Lamongan tentunya membutuhkan ruang untuk bisa berkumpul dan berinteraksi, dan jawabannya adalah dengan dibangunnya usaha Kedai Kopi Suruput ini.
Selain itu kami juga melihat belum ada tempat khusus yang menyediakan kopi sebagai produk utamanya. Kebanyakan kedai saat ini sudah ada di Lamongan hanya menyediakan makanan dan minuman yang standar yang hampir sama di setiap kedai.
Konsep usaha kami untuk merangkul semua kalangan mulai dari orang tua, pekerja, mahasiswa dan yang lainnya bisa berkumpul mengobrol-ngobrol. Dengan menyediakan banyak varian rasa dan jenis kopi membuat usaha ini sangat strategis ditambah dengan suguhan makanan tradisional dengan tempat yang nyaman dengan tambahan konsep tradisional di tempatnya.
1.2  Gambaran Umum Potensi Ekonomi
Melimpahnya potensi kopi di berbagai penjuru nusantara, ternyata cukup memudahkan para pelaku usaha untuk bisa memenuhi kebutuhan bahan baku kopi bagi perkembangan bisnis yang sedang mereka rintis. Tercatat sebagai salah satu negara penghasil kopi di kelas dunia, tentunya para pelaku usaha bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia tanpa harus mengimpor bahan baku kopi dari pasar luar negeri.
Selain itu, kopi merupakan salah satu minuman favorit bagi seluruh kalangan masyarakat. Tidak hanya kaum pria saja yang menyukai minuman kopi sebagai teman bergadang. Berbekal kreativitas para pelaku usaha dalam mengkombinasikan menu varian kopi, sekarang ini anak muda, kaum wanita, bahkan orang tua, juga menyukai aneka minuman kopi yang pilihannya semakin beragam. Kondisi ini menjadikan prospek bisnis minuman kopi masih cukup bagus, karena peluang pasar yang bisa Anda bidik sangatlah luas, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan hadirnya cafe kopi modern yang membawa brand ternama dari luar negeri.
Saat ini kebiasaan “ngopi” atau ramai-ramai menikmati secangkir kopi bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan semata, namun juga mulai menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian besar masyarakat di penjuru nusantara. Tidak heran bila fenomena tersebut kini juga dimanfaatkan banyak orang untuk mendatangkan untung besar dengan membuka usaha kedai kopi.
Mengisi waktu luang sembari menikmati secangkir kopi bersama keluarga atau teman memang sangat menyenangkan. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata juga mampu melahirkan peluang bisnis yang menarik dengan keuntungan mengesankan. Melihat besarnya animo masyarakat terhadap aneka jenis minuman kopi, bisnis kedai kopi tak pernah sepi pelanggan, meski berada di tengah gempuran coffeshop yang belakangan ini mulai bermunculan. Tentu ini sebuah peluang bagus bagi para pemula yang ingin terjun di dunia usaha.
1.3  Gambaran Umum Industri
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya (33%) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Tingkat konsumsi kopi dalam negeri berdasarkan hasil survei LPEM UI tahun 1989 adalah sebesar 500 gram/kapita/tahun. Dewasa ini kalangan pengusaha kopi memperkirakan tingkat konsumsi kopi di Indonesia telah mencapai 800 gram/kapita/tahun. Dengan demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan konsumsi kopi telah mencapai 300 gram/kapita/tahun.
Strata Industri kopi dalam negeri sangat beragam, dimulai dari unit usaha berskala home industry hingga industri kopi berskala multinasional. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar di luar negeri. Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.
Selain Coffezone yang menawarkan konsep waralaba, terdapat juga warung kopi lainnya yang berekspansi secara terpusat. Mulai dari merek internasional seperti Starbucks dan Coffee Bean, hingga merek lokal seperti Excelso dan Ngopi Doeloe menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.
Pada tahun 2012, permintaan kopi dalam negeri Indonesia telah mencapai lebih dari 250 ribu ton. Segmen bisnis kedai kopi pun selalu tumbuh lebih dari 10% dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menandakan bahwa bisnis kedai kopi memiliki potensi untuk dimasuki oleh para pelaku usaha. Meskipun begitu, masih terdapat kritik dan kekhawatiran terhadap bisnis kedai kopi.
Pengamat bisnis franchise internasional, Evi Diah Puspitawati, menilai bahwa para pengusaha masih harus waspada terhadap pertumbuhan bisnis kedai kopi. Ia khawatir bahwa pertumbuhan kedai kopi saat ini lebih sekedar trend dimana nongkrong di kedai kopi menjadi trend dan khawatir trend tersebut akan berakhir dalam waktu dekat.


1.       
BAB II
ASPEK UMUM ORGANISASI

2.1  Nama Unit Usaha
“KEDAI KOPI SURUPUT”

2.2  Legalitas Usaha
Izin usaha merupakan suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak berwenang atas penyelenggaraan suatu kegiatan usaha oleh seorang pengusaha atau suatu perusahaan. Bagi pemerintah, pengertian usaha dagang adalah suatu alat atau sarana untuk membina, mengarahkan, mengawasi, dan menerbitkan izin-izin usaha perdagangan. Agar kegiatan usaha lancar, maka setiap pengusaha wajib untuk mengurus dan memiliki izin usaha dari instansi pemerintah yang sesuai degan bidangnya. Jenis izin usaha yg dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut izin usaha perdagangan.
a.       SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP adalah surat izin yg diberikan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pengusaha untuk melaksanakam kegiatan usaha di bidang perdagangan dan jasa. SIUP diberikan kepada para pengusaha, baik perseorangan, firma, CV, PT, koperasi, BUMN, dsb.
Kewajiban pemilik atau pemegang SIUP antara lain:
1)       melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan atau kepala kantor departemen perdagangan yg menerbitkan SIUP apabila perusahaan tidak melakukan lagi kegiatan perdagangan atau menutup perusahaan disertai dgn pengembalian SIUP, dan
2)       melapor kepada kepala kantor wilayah departemen perdagangan setempat mengenai hal berikut:
a.       pembukaan cabang atau perwakilan perusahaan.
b.      penghentian kegiatan atau penutupan cabang atau perwakilan perusahaan.
Formulir SIUP berwarna putih untuk perusahaan kecil, biru untuk perusahaan menengan, dan kuning untuk perusahaan besar.
Penggolongan SIUP
Berdasarkan besarnya jumlah Modal dan Kekayaan Bersih di luar tanah dan bangunan atau jumlah modal disetor dalam akta pendirian/perubahan, maka penggolongan SIUP dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1)       SIUP BESAR, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
2)       SIUP MENENGAH, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai diatas Rp.200.000.000,- (duartus juta rupiah) s/d Rp. 500.000.000,- (limaratus juta rupiah).
3)       SIUP KECIL, diberikan kepada perusahaan yang memiliki modal dan kekayaan bersih atau modal disetor dalam AKTA PENDIRIAN/PERUBAHAN dengan nilai sampai dengan Rp.200.000.000- (duartus juta rupiah).

2.3  Organisasi
Nama Usaha    : Kedai Kopi Suruput
Jenis Usaha     : Kuliner
Alamat                        : Lamongan Jawa Timur
Pemilik            : H. ARWANI

2.4  Sumber Daya Manusia
Untuk mendukung kelangsungan usaha ini dibutuhkan beberapa elemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkait didalamnya. Adapun Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam kelangsungan usaha ini, yaitu:
1)      Distributor
Agar usaha ini dapat bertahan dan berjalan dengan baik, maka kami melakukan kerjasama dengan distributor-distributor kopi lainnya, sehingga bahan-bahan dari kopi ini mudah didapatkan. Distributor yang kami maksud merupakan orang yang memasok barang-barang yang kami butuhkan seperti pabrik kopi maupun toko kopi yang menjual segala bahan yang kami butuhkan.
2)      Tenaga Kerja
Dalam bisnis jualan kopi ini kita tidak memerlukan sumber daya manusia yang ahli dan skill yang khusus seperti sarjana dll, akan tetapi yang diperlukan adalah orang yang mau bekerja secara tekun / telaten, sabar, kerja keras dan tidak gengsi karena ini merupakan pekerjaan remeh menurut pandangan masyarakat tertentu.
3)      Masyarakat Sekitar
Selain SDM dari distributor dan tenaga kerja selanjutnya masyarakat juga berperan penting dalam kelancaran usaha ini, karna kita juga harus memiliki hubungan baik dengan masyarakat setempat, karna apabila kita tidak mempunyai hubungan baik maka bisa saja usaha kita tidak disenangi sehingga dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga disinilah kita sebagai wirausaha harus mempunyai sikap yang baik dan jujur terhadap siapa saja.


2.5   
BAB III
ASPEK PEMASARAN

3.1  Permintaan
a.         Perkembangan Permintaan Saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan minuman kopi semakin meningkat seiring dengan berkembangnya gaya hidup masyarakat yang cenderung mencontoh gaya hidup orang barat dan juga kebiasan masyarakat yang senang berkumpul dan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi.
b.        Prospek permintaan di masa yang akan datan
Dengan meningkatnya pendapatan, aktivitas masyarakat dan gaya hidup membuat minum kopi akan menjadi kebiasaan dari masyarakat. Selain itu kedepannya minum kopi akan menjadi trend seiring dengan semakin banyaknya aktivitas seseorang yang biasanya membutuhkan minuman yang mampu membuatnya kembali segar dalam beraktivitas, yang menjadi salah satu pilihannya adalah kopi. Banyaknya varian menu kopi membuat orang-orang tertarik untuk terus mencoba semua rasa kopi yang ada.

3.2  Penawaran
a.         Perkembangan penawaran saat ini
Di Kuningan sendiri penawaran disektor usaha kedai memang sudah sangat berkembang pesat dengan semakin banyaknya bermunculan warung kopi dan franchise kopi instan yang ada. Tapi untuk kedai kopi sendiri, di Kuningan masih belum ada penawarannya, sehingga usaha kami ini masih merupakan satu-satunya di Kuningan yang memberikan lebih banyak kelebihan di banding warung dan franchise kopi yang sudah ada saat ini.
b.        Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha Kedai Kopi  pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
3.3  Analisis Kelayakan Pemasaran
1.      Strategi Pemilihan Tempat Usaha
Untuk usaha Kedai Kopi Suruput ini, kami berencana untuk membangunnya di Jalan menuju ke arah Alun-alun Lamongan. Lokasi ini dipilih karena menjadi salah satu pusat kuliner di Lamongan. Selain itu harga sewa tanah relatif murah.

2.      Strategi Product
Kedai kopi suruput ini akan memfokuskan pada produk minuman kopi dengan varian rasa dan jenis kopi dengan berbagai teknik penyajian, seperti :
·      Kopi Hitam Areng
·      Kopi Hitam Tutu
·      Kopi Hitam standar
·      Kopi Tubruk
·      kopi coklat
·      kopi luwak
·      kopi Arabica
·      Espresso
·      Machiato
·      Caffe Latte
·      Cappuccino
·      Marachino, kopi moka
·      Melya (kopi dengan madu)
·      ice cappuccino
Selain produk Kopi, kami juga akan menyediakan makanan pendamping seperti :
·      Aneka Gorengan
·      Pisang Bakar
·      Singkong Bakar
·      Ubi Rebus
·      Singkong Rebus
·      Kacang rebus
·      Tape Singkong goreng
·      Cilok Rebus
·      Cilok Bakar
·      Cilok Goreng
·      Sorabi Manis
·      Sorabi Buah
·      Sorabi Asin Aneka Rasa

3.      Strategi Harga
Demi bersaing dengan usaha sejenis, Kedai Kopi Suruput mematok harga produk yang terjangkau. Jadi patokan harga untuk tiap produk adalah menyesuaikan untuk yang berpendapatan menengah.
Berikut ini patokan harga produk Kedai Kopi Suruput :
·         Untuk semua varian jenis dan rasa kopi, kita banderol dengan harga yang paling murah sekitar Rp 5.000,- dan harga termahal sekitar Rp 20.000,-.
·         Untuk makanan pendamping kita akan patok harga dengan menjualnya dengan sistem paket, mulai dari yang paket Rp 5.000,- sampai paket termahal sekitar Rp 20.000,-.

4.      Strategi Promosi
Untuk membuat usaha Kedai Kopi Suruput ini berkembang cepat, kami rencananya memiliki strategi promosi sebagai berikut :
·      Melakukan promosi dengan membuat selebaran yang akan dibagikan ke kantor-kantor, sekolah, kampus, komunitas-komunitas, dan umum.
·      Melakukan promosi melalui media social
·      Mengadakan acara rutin mingguan seperti acara music untuk menarik minat konsumen.
·      Melakukan promosi dengan memberikan penawaran yang menarik/khusus kepada komunitas-komunitas yang banyak di Kuningan, seperti komunitas Motor, Superter Bola, Komunitas Hobi, dan lainnya.
·      Mengundang pihak TV nasional untuk meliput kedai kopi di acaranya, sehingga Kedai Kopi Suruput lebih cepat dikenal masyarakat luas.

3.4  Analisis Persaingan
Umumnya di lokasi ini masih sedikit usaha yang sejenis, sehingga masih memberikan peluang atau kesempatan yang lebih luas untuk menarik pelanggan. Atas dasar itulah, pemilik usaha berani membuka usaha yang sejenis karena dinilai permintaan akan adanya usaha ini lebih besar daripada penawaran yang telah tersedia di daerah tersebut.
3.5  Program Pemasaran
Supaya berhasil, perusahaan harus melakukan tugasnya melebihi pesaing dalam memuaskan konsumen sasaran. Maka strategi pemasaran harus disesuaian menurut kebutuhan konsumen maupun strategi pesaing. Merancang stategi yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus-menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, distribusi dan promosinya terhadap pesaing dekatnya dengan cara ini, perusahaan dapat melihat seberapa besar keuntungan serta kerugian potensial.
Strategi yang kompetitif yang diambil oleh perusahaan tergantung posisi industrinya. Sebuah perusahaan yang menguasai sebuah pasar dapat memilih satu atau beberapa strategi pemimpin pasar (market leader). 



BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

4.1  Rencana Pengembangan
Kedai Kopi Suruput ini, kami berencana untuk mengembangkannya menjadi beberapa cabang di Lamongan. Bukan hanya di Lamongan saja, mungkin kami juga akan membuka cabang di berbagai daerah di Indonesia jika usaha ini benar-benar diminati.
4.2  Rencana Pengoperasian Usaha
Kedai Kopi Suruput ini, kami berencana untuk membangunnya di Jalan menuju ke arah Alun-alun Lamongan. Lokasi ini dipilih karena menjadi salah satu pusat kuliner di Lamongan. Selain itu harga sewa tanah relatif murah.
4.3  Pengaturan Persediaan Bahan Baku
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik akan berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan di sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis ( operation, marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan diantara fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah, sedangkan Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi.
Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan, baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu).
Persediaan bahan baku di usaha ini kami dapat langsung dari distributor-distributor kopi atau toko kopi yang ada di Indonesia.
BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1  Kebutuhan Dana Investasi
a.       Investasi harga tetap
Investasi ini mencapai Rp 10.400.000,-
b.      Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 68.800.000,- yang digunakan untuk proses pembelian tanah dan mendirikan bangunan.
c.       Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp 18.000.000,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 86.800.000,-

5.2  Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
a.       Modal sendiri
Modal sendiri Rp 0,-
b.      Pinjaman
Pinjaman Rp 86.800.000,-

5.3  Proyeksi Keuangan
a.       Proyeksi pendapatan
• Pendapatan per hari                       Rp 2.000.000
• Pendapatan per bulan                    Rp 50.000.000
• Pendapatan per tahun                    Rp 600.000.000

b.      Proyeksi biaya per tahun
• Pengadaan Kopi dan Makanan      Rp 380.000.000
• Gaji karyawan
- 1  Pimpinan                               Rp 24.000.000
- 6 Pelayan                                  Rp 72.000.000
Jumlah gaji karyawan        Rp 96.000.000
• Biaya listrik                                    Rp 12.000.000
• PBB                                                Rp 2.400.000
• PPn                                                 Rp 120.000.000
• Biaya Telp.                                     Rp 4.000.000
Jumlah Biaya                      Rp 234.400.000

c.       Proyeksi rugi / laba Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan dengan pengeluaran.
Laba/Rugi     = Pendapatan – Pengeluarn
= Rp 600.000.000 – Rp 234.400.000
= Rp 365.600.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan buah adalah sebesar Rp 365.600.000.

d.      Proyeksi kemampuan pelunasan hutang
Hutang dilunasi dalam jangka waktu 3 tahun dengan bunga 12 % per tahun.
·         Jumlah Aktiva Tetap             Rp 68.800.000
·         Aktiva Lancar
• Kas                                                 Rp 15.000.000
• Bahan Kopi                        Rp 2.000.000
• Bahan Makanan                 Rp 1.000.000 +
Total Aktiva Lancar    Rp 18.000.000
Total Aktiva                         Rp 86.800.000



5.4   
BAB VI
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL

6.1  Penambahan Devisa
Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi :ž
1)      Alat pembayaran hutang luar negeri
2)      Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan, ekspor, impor, dan seterusnya).
3)      Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan luar negeri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah atau bantuan
4)      Sebagai sumber pendapatan negara
Didalam usaha bisnis kopi ini tidak memerlukan adany penambahan devisa, jadi tidak perlu menjelaskan sumber-sumber devisa.
6.2  Penyerapan Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam suatu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu unit usaha. Dalam penyerapan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal tersebut antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga. Dalam dunia usaha tidaklah memungkinkan mempengaruhi kondisi tersebut, maka hanyalah pemerintah yang dapat menangani dan mempengaruhi faktor eksternal. Dengan melihat keadaan tersebut maka dalam mengembangkan sektor industri kecil dapat dilakukan dengan menggunakan faktor internal dari industri yang meliputi tingkat upah, produktivitas tenaga kerja, modal, serta pengeluaran tenaga kerja non upah.
Tenaga yang kami butuhkan yaitu berasal dari masyarakat sekitar yang kebanyakan adalah siswa yang putus sekolah atau pengangguran.


6.3  Dampak Terhadap Lingkungan Masyarakat
Kedai kopi seruput ini memiliki dampak terhadap masyarakat sekitar yang merasa terganggu dengan adanya pelanggan-pelanggan yang biasanya sering ramai pada saat-saat jam istirahat.
6.4  Dampak Terhadap Industri Lain
Kedai kopi suruput kami tidak memiliki dampak terhadap industri lain.
BAB VII
PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Kedai Kopi Suruput memiliki wilayah yang cukup strategis, sehingga dapat dijangkau oleh semua kalangan. Harga yang ditawarkan juga relatif murah. Peluang usaha kopi di Lamongan sangat luas sehingga kemungkinan besar usaha kami dapat diminati oleh konsumen.



Ingin tau lebih banyak makalah lainnya bisa kunjungi salah satu makalah ini :

(CERPEN) KEJUJURAN SEORANG PENGEMBALA KAMBING

Paijo adalah namanya, dalam kesehariannya sibuk menggembala kambing di hutan. Di sebuah desa yang kecil dia tinggal bersama ayah dan ibunya ...