Namaku adalah Setya, tempat tinggalku di sebuah desa yang masih pelosok dan jauh dari keramaian. Aku dan teman-teman akan melakukan kerja bakti membersihkan pemakaman desa, karena sebentar lagi akan masuk bulan suci ramadhan. Pada umumnya,masyarakat kami jika sudah masuk bulan puasa banyak yang berziarah ke kuburan untuk mendoakan ahli kuburnya masing-masing. Dan supaya pemakamannya bersih dan nyaman untuk digunakan berziarah kami berencana membersihkannya terlebih dahulu. Selanjutnya Aku dan teman-teman sudah berkumpul di balai desa, untuk musyawarah membahas konsep kerja bakti besok pagi. Mulai dari peralatan yang harus dibawa sampai dengan pembagian tugas tiap masing - masing orang.
Dikarenakan bulan ini musim kemarau yang berkepanjangan di desa kami, dan banyaknya pohon - pohon besar di pemakaman yang daun dan rantingnya sudah kering pada berjatuhan sehingga sampah ranting dan daun itu memenuhi halaman pemakaman. Maka dari itu, besok pagi pak RT meminta kami kerja baktu membersihkan semua sampah itu.
Setelah itu, pak RT membagi kami menjadi beberapa regu, serta pembagian area mana saja yang akan dibersihkan. Tidak lupa beliau mengingatkan kepada kita bahwa kegiatan ini semata-mata untuk kebaikan dan kenyamanan bersama. Jadi, harus dengan hati yang ihlas jangan berharap bayaran atau imbalan.
Keesokan harinya sekitar jam 08.00 WIB semua telah berkumpul di lokasi yang ditentukan. Pekerjaan pun dimulai, sampah mulai dibersihkan dan diangkut ke pembuangan akhir. Aku berada satu regu dengan kawanku yang bernama Randa. Kami membersihkan bagian depan pemakaman , tepat di depan gapura masuk makam.
“Randa, kamu haus toh? Aku mau beli minum dulu di warung belakang, mau nitip atau tidak?” tanyaku pada Randa.
“tidak setya, Aku sudah bawa sendiri kok dari rumah." Balas Randa.
Kegiatan kerja bakti pun akhirnya selesai, semua berkumpul lagi, kemudian pak RT membuka dialog kembali.
“Terima kasih saya ucapkan untuk semuanya yang sudah berpartisipasi pada kegiatan kerja bakti ini, tanpa kehadiran kalian semua, mungkin pekerjaan kita tidak akan selesai secepatnya ini..” Dan setelah kegiatan ini bubar, saya undang semuanya saja yang hadir untuk ramah tamah sebentar di rumah saya" kata pak RT.
Selanjutnya, hari sudah mulai siang dan panas kamipun bersama - sama beranjak pulang menuju rumah pak RT untuk ramah tamah. Saat kami sampai di rumah RT dengan perasaan suka dan gembira nampak pada wajah kami, karena di sana banyak sekali hidangan makanan dan minuman yang lezat dan mengoda lidah. Tidak menunggu lama lagi kami langsung mengambil hidangan tersebut dan menyatapnya bersama - sama hingga habis tidak tersisa saking laparnya saat kerja bakti tadi. Setelah acara ramah tamah selesai, kami pamit pulang pada pak RT menuju rumah masing - masing dengan tertib.
Di sela rasa lelah yang menggerogoti badan, aku melamun dan bisik dalam hati.Ternyata, suatu pekerjaan yang dikerjakan bersama-sama, akan bisa menghemat waktu dan tenaga, terlebih lagi pendidikan non formal seperti inilah yang penting untuk mendidik diri sendiri agar senantiasa hidup bersosial dengan lingkungan sekitar dan indahnya dalam berbagi kepada sesama".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar