MENDIDIK DIRI UNTUK TETAP BAIK MESKIPUN DISAKITI

Manusia pada dasarnya adalah pemimpin dalam kehidupan. Keselamatan kehidupan kita tergantung pada keputusan yang diambil untuk diterapkan pada kehidupan. Dalam kehidupan kita akan dihadapkan yang namanya konflik atau masalah, baik itu konflik yang timbul dari diri kita sendiri ataupun yang timbul akibat perbuatan seseorang pada kita. Keduanya sama - sama menjadi ujian dalam kehidupan kita dan harus dihadapi dengan ihlas, sabar dan semangat. Selanjutnya, kita tidak akan pernah mampu merubah keinginan dan perbuatan orang lain terhadap kita. Tetapi kita dapat menentukan sikap yang baik pada perbuatan buruk orang lain kepada kita.

Menyikapi perbuatan orang lain yang menyakitkan bagi kita, tidaklah hal yang mudah, membutuhkan dinginnya pikiran dan jernihnya hati. Kita harus melatih diri kita untuk menerima dengan ikhlas perlakuan tidak baik orang lain pada kita. Selalu bersikap bijaksana dan santun dalam membalas keburukan orang lain kepada kita, supaya terjaga ukhuwah bashariyyah dengan baik.

Kendalikanlah hati kita meskipun saat diperlakukan buruk terasa sakit dan tidak terima. Melainkan, kita mendoakan mereka supaya diberi hidayah oleh Allah untuk merubah kebiasaannya tersebut menjadi yang lebih baik.Orang lain boleh berbuat buruk kepada kita, tapi kita harus tetap jadi orang baik. Karena sejatinya, meski kita tidak membalas perbuatan mereka, Allah sudah pasti akan membalasnya dengan balasan yang setimpal. Maka dari itu, saat ada yang menyakiti kita, janganlah merasa bersedih apalagi sampai ada keinginan untuk membalasnya. Sebab balas dendam itu, dilarang oleh agama islam. Orang lain boleh berbuat buruk pada kita tapi jangan pernah diri kita memperlakukan orang lain dengan buruk seperti apa yang telah dilakukan pada kita. Dan apabila mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain, maka ihlaslah menerimanya anggaplah semua itu ladang pahala buat kita dan jalan ampunan atas semua dosa kita. Sebab bagaimanapun kita memang tidak akan ada baiknya dimata orang lain, manusia tempatnya salah dan lupa.

Tetapi, kita bisa memilih untuk selalu bisa berlaku baik pada siapapun, tanpa terkecuali terhadap mereka yang sudah memperlakukan kita buruk. Kita memang tidak bisa memilih untuk tidak disakiti oleh siapapun, tapi kita selalu bisa meilih untuk tidak pernah menyakiti siapapun dan dalam kondisi seperti apapun. Sikap dan perilaku kita harus senantiasa dijaga dengan sebaik - baiknya terutama menjaga mulut kita, jangan sampai kita lepas kendali dan menyingung hati orang lain akibat mulut kita yang berbicara seenaknya saja. Dan tentang di dzalimi, kita memang tidak bisa memilih untuk tidak di dzalimi oleh orang lain, tapi kita tetap selalu bisa memilih untuk tetap tenang dan sabar menghadapi orang-orang yang dzalim kepada kita. Oleh sebab itu, sadarkanlah hati untuk tetap bijak walau orang lain telah menyakiti kita dengan sangat keji dan menyayat hati. Tetapi, kita bisa selalu memilih untuk tetap ikhlas, tetap sabar, dan tetap optimis dengan kebaikan meski orang lain berlaku jahat kepada kita.

Tidak ada komentar:

(CERPEN) KEJUJURAN SEORANG PENGEMBALA KAMBING

Paijo adalah namanya, dalam kesehariannya sibuk menggembala kambing di hutan. Di sebuah desa yang kecil dia tinggal bersama ayah dan ibunya ...